PANTAU CRIME – Puluhan mahasiswa dari Forum Mahasiswa Hukum Sumedang-Jakarta kembali menggelar aksi di depan Mabes Polri, menuntut aparat segera memeriksa dan menangkap Elah Karmilah, anggota DPRD Sumedang Fraksi PPP, yang diduga kuat menerima aliran dana dari kasus judi online Komdigi.
Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi sebelumnya, di mana mahasiswa meminta kepolisian mengusut tuntas keterlibatan Elah, yang tak lain adalah ibu dari Denden Imadudin Soleh, pejabat Komdigi yang kini menjadi tersangka dalam kasus jaringan judi online.
Judi Online Komdigi: Skandal yang Mengguncang
Kasus judi online Komdigi mengungkap keterlibatan oknum pegawai Komdigi dalam membekingi situs-situs judi yang seharusnya diblokir. Polda Metro Jaya telah menetapkan 24 tersangka, sementara 4 lainnya masih buron.
Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Denden Imadudin Soleh, pejabat Komdigi dengan jabatan Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika.
Gaya Hidup Mewah Denden dan Dugaan Aliran Dana ke Ibunya
Denden diketahui memiliki gaya hidup hedon, dengan koleksi jam tangan mewah seperti Rolex, Richard Mille, Audemars Piguet, serta memiliki mobil mewah Mercedes-Benz dan Hyundai.
Bahkan, ia dan keluarganya beberapa kali menunaikan ibadah haji furoda, yang biayanya mencapai Rp300 juta hingga Rp1 miliar per orang.
Mahasiswa menduga sebagian dana haram dari judi online ini digunakan untuk membiayai kampanye Elah Karmilah dalam Pemilu 2024.
“Dua kali mencalonkan diri, Elah selalu kalah. Namun, tiba-tiba di 2024, suaranya melonjak drastis menjadi 13.098 suara! Kami curiga ada aliran dana dari judi online yang digunakan untuk membeli suara!” tegas Daffariza Aditya, Koordinator Lapangan aksi.
Beberapa warga juga melaporkan menerima uang kampanye sebesar Rp100.000 hingga Rp250.000 per orang, yang diduga berasal dari hasil judi online.
Tuntutan Mahasiswa:
- Meminta Bareskrim Mabes Polri segera memeriksa Elah Karmilah atas dugaan aliran dana judi online untuk kampanye.
- Mendesak DPP PPP segera mencopot Elah Karmilah dari jabatannya karena merusak citra partai.
- Menuntut penegakan hukum tanpa pandang bulu, agar semua pihak yang terlibat diusut tuntas.
Aksi Jilid 3 Akan Digelar Jika Tuntutan Tak Ditindaklanjuti
Daffariza menegaskan bahwa jika Mabes Polri dan PPP tidak segera merespons tuntutan ini, mahasiswa akan menggelar aksi lebih besar dengan massa mencapai 250 orang.
“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas! Jangan ada yang kebal hukum, siapapun yang terlibat harus diproses!” tutupnya.***