PANTAU CRIME – Menjelang arus balik Lebaran 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengatasi kepadatan kendaraan, khususnya di Pelabuhan Bakauheni. Salah satu strategi utama yang diterapkan adalah Delay System, yang diharapkan dapat membantu mengurai arus lalu lintas yang padat.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap mengawal pemudik dalam perjalanan kembali ke daerah asal mereka. Dalam menghadapi arus balik, Kapolda menegaskan pentingnya strategi Delay System yang akan diterapkan sesuai dengan tingkat kepadatan kendaraan yang ada.
“Dalam menghadapi arus balik, kami telah menyiapkan strategi Delay System. Namun, pelaksanaannya tetap bergantung pada volume kendaraan yang ada. Jika kepadatan masih dalam batas wajar, kami akan mengoptimalkan penggunaan kantong parkir di sekitar pelabuhan,” ujar Irjen Pol Helmy Santika pada Selasa (1/4/2025).
Kapolda menambahkan, penerapan Delay System pada tahun ini mengacu pada sistem yang telah diterapkan sebelumnya, dengan indikator kategori kepadatan yang terdiri dari tiga warna: hijau (green), kuning (yellow), dan merah (red).
“Indikator tersebut kami tetapkan sebagai acuan dalam pengaturan lalu lintas. Jika tingkat kepadatan mencapai kategori kuning, yang berarti antrean kendaraan telah mencapai Kilometer (KM) 4, maka Delay System akan diaktifkan. Kendaraan akan ditahan sementara di rest area serta kantong parkir atau buffer zone di jalur lintas tengah, timur, dan barat yang menuju Pelabuhan Bakauheni,” jelas Kapolda.
Sebagai tambahan, Polda Lampung juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk menerapkan mekanisme skrining tiket di beberapa titik, termasuk di rest area Tol Lampung serta jalan lintas dan arteri. Skrining ini bertujuan membantu pemudik yang belum memiliki tiket penyeberangan.
“Skrining tiket telah dilakukan di beberapa rest area, seperti di KM 49 dan KM 20, serta di sejumlah jalan arteri. Proses ini telah dimulai sejak periode arus mudik, sehingga diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang belum memiliki tiket,” tambahnya.
Berdasarkan data dari PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, jumlah pemudik yang telah memasuki Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Wika tercatat sebanyak 933.804 orang, dihimpun sejak H-10 hingga hari kedua perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dengan penerapan strategi tersebut, Polda Lampung berharap dapat menjaga kelancaran arus balik Lebaran 2025, serta mengurangi potensi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi para pemudik.***