PANTAU CRIME– Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam (30/7/2025) memicu erosi besar di jalur wisata Ketapang, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Material lumpur dan tanam tumbuh terbawa arus air dari perbukitan dan menumpuk di badan jalan tanjakan, menyulitkan pengendara yang melintas.
Menurut Kepala Desa Batu Menyan, Syahruji, kejadian ini terjadi akibat curah hujan ekstrem dan tidak adanya sistem drainase yang layak. Selain longsor, satu pohon tumbang juga menutup sebagian akses jalan.
“Pengendara harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan licin dan tertutup material. Saat ini sedang dilakukan pembersihan cepat oleh warga bersama Tim URC UPTD I Dinas BMBK Provinsi Lampung,” ujar Syahruji saat ditemui di lokasi dini hari, Kamis (31/7/2025).
Ia menjelaskan, air hujan yang meluap dari bukit membawa tanah, lumpur, dan sisa vegetasi tanpa hambatan, langsung ke jalan karena tidak ada saluran air yang menahan atau mengalirkan limpasan air.
“Penanganan sudah kami laporkan ke Camat Teluk Pandan dan diteruskan ke Bupati serta Dinas BMBK Provinsi Lampung. Garis police line juga sudah dipasang agar pengendara lebih waspada,” tambahnya.
Wabup Terpilih: Akan Jadi Prioritas Usulan
Wakil Bupati Pesawaran terpilih, Antonius Muhammad Ali, yang meninjau langsung lokasi longsor usai mengecek banjir di Desa Umbul Limus dan dermaga Pahawang, mengatakan bahwa kawasan ini memang rawan erosi karena kontur tanah perbukitan yang tidak stabil.
“Tanah yang terus menerus terkena hujan akan jenuh, daya ikatnya turun, lalu longsor. Jika ditambah drainase dan gorong-gorong tak berfungsi, ya pasti air bawa lumpur dan material ke badan jalan,” jelas Antonius.
Ia berjanji persoalan ini akan diusulkan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk penanganan lebih permanen pasca pelantikannya.
Langkah Cepat, Tapi Butuh Solusi Jangka Panjang
Pembersihan dilakukan sepanjang malam hingga pagi oleh warga bersama petugas Dinas BMBK. Namun masyarakat berharap kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.
Warga sekitar berharap, selain evakuasi material, dibangun pula sistem drainase permanen serta penahan tanah di sepanjang ruas perbukitan.
“Kalau tiap hujan longsor lagi, ini bisa bahaya buat pengendara dan warga. Perlu solusi jangka panjang, jangan tunggu ada korban,” kata Wahyu, warga Batu Menyan yang ikut membantu evakuasi.***