PANTAU CRIME – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Kalianda, Lampung Selatan, menjalani skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) selama tiga hari berturut-turut, Senin–Rabu (15–17 September 2025).
Kegiatan ini menjadi sorotan karena melibatkan sedikitnya 513 narapidana yang diperiksa secara intensif dengan metode deteksi dini. Para peserta menjalani pemeriksaan gejala, chest X-ray, hingga inisiasi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
Pelaksanaan skrining dibagi ke dalam tiga hari, dengan rata-rata 171 orang setiap harinya. Pemeriksaan dilakukan oleh tim medis dari PT. Cito Putra Utama bersama jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Lampung, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, serta Puskesmas Kalianda.
Kalapas Kelas IIA Kalianda, Beni Nurrahman, menegaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen serius pihak lapas dalam menjaga kesehatan warga binaan.
“Deteksi dini sangat penting agar penanganan lebih cepat dan risiko penularan bisa ditekan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkolaborasi hingga kegiatan berjalan lancar dan kondusif,” ujarnya.
Skrining berlangsung di Klinik Lapas Kelas IIA Kalianda dengan pengawasan ketat. Program ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran TBC di lingkungan lapas yang dikenal sebagai salah satu area rawan penularan penyakit menular.
Dengan langkah ini, Lapas Kalianda memberi sinyal kuat bahwa kesehatan warga binaan menjadi prioritas utama, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memerangi TBC di Indonesia.***