PANTAU CRIME– Suasana haru menyelimuti Markas Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Lampung Selatan, Senin (9/6/2025). Keluarga almarhum Ahmad Nasoka (32), korban tenggelam yang ditemukan di perairan Pulau Sebesi, datang secara langsung untuk menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras dan dedikasi tim pencarian.
Ahmad Nasoka, warga Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur, sebelumnya dinyatakan hilang sejak 13 April 2025 saat dalam perjalanan dari Tangerang menuju kampung halaman. Kontak terakhir terjadi saat ia mengabari keluarganya bahwa ia sedang dalam kondisi sakit dan hendak pulang.
Namun, setelah itu, handphone korban tak lagi aktif. Dugaan kuat korban terjatuh dari kapal feri di lintasan Merak–Bakauheni, yang menyebabkan dirinya hilang di laut.
Harapan keluarga kembali muncul saat warga Pulau Sebesi melaporkan adanya sesosok mayat mengapung di perairan antara Pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau pada 20 April 2025. Informasi ini ditindaklanjuti cepat oleh tim gabungan dari Sat Polairud Polres Lampung Selatan dan Basarnas, yang kemudian berhasil mengevakuasi jenazah korban.
“Kami sangat terbantu dan terharu atas upaya pencarian yang dilakukan Polairud hingga keluarga kami bisa ditemukan dan dimakamkan secara layak,” ujar salah satu anggota keluarga korban saat bersilaturahmi.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin, melalui Kasat Polairud AKP Fathul Arif, menyampaikan bahwa keberhasilan ini berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk masyarakat pesisir yang cepat memberikan informasi.
“Kami sangat menghargai kerja sama warga Pulau Sebesi. Tanpa informasi dari masyarakat, pencarian tentu akan jauh lebih sulit,” ujar AKP Fathul.
Ia juga menambahkan bahwa pencarian korban di laut selalu memiliki tantangan tersendiri. Maka, setiap keberhasilan seperti ini menjadi bukti soliditas sinergi antarinstansi dan kepercayaan publik terhadap Polri.
Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban menyatakan bahwa mereka kini bisa lebih tenang setelah menerima kepastian tentang nasib anggota keluarga mereka.
“Kami bisa menerima dengan ikhlas dan menjalani pemakaman secara baik. Terima kasih Polairud, terima kasih Polres Lampung Selatan,” tutup perwakilan keluarga.
Silaturahmi ini menjadi potret kemanusiaan yang menghangatkan—menunjukkan bahwa dalam duka, hadir pula empati dan kepedulian yang menguatkan.***