PANTAU CRIME — Komitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional diwujudkan oleh Polres Lampung Selatan lewat Panen Raya Jagung yang digelar serentak bersama masyarakat di Dusun Sededer, Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan, Kamis (4/6/2025) pagi.
Bukan sekadar panen lokal, kegiatan ini turut terhubung secara virtual dengan panen nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, menandakan keseriusan seluruh elemen bangsa dalam mencapai kemandirian pangan.
Jagung sebagai Pilar Kemandirian Pangan, Polri Terlibat Aktif di Lapangan
Kegiatan panen berlangsung di lahan milik warga, Bapak Ngadiman, seluas satu hektare. Acara ini dihadiri oleh Kapolres AKBP Yusriandi Yusrin, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, unsur Forkopimda, TNI, dinas pertanian, dan para kelompok tani setempat.
“Polri mendapatkan amanah dari Presiden untuk turut mendorong ketahanan pangan. Kami akan perluas lahan tanam hingga 600 hektare dan bersinergi dengan perusahaan seperti PTPN untuk memastikan program ini berjalan sukses,” ujar Kapolres Yusriandi.
Ia juga menyebut telah disiapkan dua gudang penyimpanan panen, masing-masing di Penengahan dan Kalianda.
Bupati: Ini Bukti Nyata Kolaborasi Petani dan Negara
Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras para petani serta dukungan dari aparat kepolisian yang terjun langsung membantu sektor pangan.
“Produksi jagung Lampung Selatan saat ini menempati posisi kedua tertinggi di provinsi. Ini bukan hanya angka, tapi cerminan kerja nyata dari petani kita, penyuluh, dan dukungan Polres yang luar biasa,” katanya.
Data BPS menunjukkan bahwa luas panen jagung di Lampung Selatan mencapai 127.718 hektare, dengan produksi sekitar 783.027 ton.
Seremoni Panen: Simbol Harapan dan Semangat Gotong Royong
Seremoni panen jagung dilakukan bersama oleh bupati, Kapolres, personel TNI-Polri, dan kelompok tani. Dengan sabit di tangan, mereka turun langsung ke ladang sebagai bentuk solidaritas terhadap petani.
Panen ini menjadi lebih dari sekadar hasil panen musiman—ia adalah lambang keberhasilan gotong royong lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan pangan Indonesia.***