PANTAU CRIME– Dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) yang tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sorotan publik. Forum Muda Lampung (FML) JABODETABEK melalui perwakilannya, Arfan ABP, mendesak agar kasus ini segera diungkap secara transparan meskipun sempat terjadi kerancuan terkait penetapan tersangka.
“Kami berharap kasus ini segera selesai dan dibuka secara transparan, terutama setelah sempat ada pernyataan yang diralat oleh Juru Bicara KPK terkait penetapan tersangka,” ujar Arfan ABP dalam keterangannya, Senin (30/12/2024).
Sorotan Publik terhadap Dana CSR
Arfan menyebut dugaan penyimpangan dana CSR Bank Indonesia telah menjadi perhatian serius masyarakat dalam beberapa bulan terakhir. Ia menyoroti bahwa kasus serupa tidak hanya terjadi di BI, tetapi juga di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
“Kurangnya transparansi dan minimnya publikasi penggunaan dana CSR membuat masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasional, sulit mengetahui dan mengakses dana tersebut,” tegasnya.
Harapan untuk Perbaikan Sistem
FML mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk segera memperbaiki sistem pengelolaan dana CSR di bawah naungan BUMN agar lebih efektif, tepat sasaran, dan transparan.
“BUMN wajib mengalokasikan minimal 3% dari keuntungan sebagai CSR. Dengan banyaknya BUMN, anak perusahaan, dan turunan di bawahnya, dana ini seharusnya mampu mendorong pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan jika dikelola dengan benar,” jelas Arfan.
Lebih lanjut, FML merekomendasikan penguatan pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan dana CSR, termasuk digitalisasi sistem pengelolaannya agar lebih mudah diakses oleh publik.
“Digitalisasi menjadi kunci transparansi, memungkinkan masyarakat untuk memantau penggunaan dana CSR secara langsung,” tandasnya.***