PANTAU CRIME– Detik-detik menegangkan terjadi di Kecamatan Adiluwih, Pringsewu, saat aparat kepolisian dan warga berhasil menggagalkan rencana aksi tawuran yang dipicu oleh “tantangan maut” di media sosial. Sembilan remaja, yang mayoritas masih berstatus pelajar, diamankan dengan barang bukti yang membuat bulu kuduk merinding: sebilah celurit tajam dan pistol mainan yang siap digunakan dalam “perang remaja” tersebut.
Rencana bentrokan yang melibatkan puluhan remaja dari Pringsewu dan Pesawaran ini, terendus oleh petugas keamanan SMAN 1 Adiluwih yang segera melapor ke polisi. Tanpa buang waktu, aparat gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi yang telah disepakati sebagai “medan perang”, yaitu Jalan Makam Pekon Enggal Rejo.
“Kami menerima laporan bahwa puluhan remaja akan melakukan tawuran dengan membawa senjata tajam. Kami langsung melakukan penyisiran dan berhasil mengamankan sembilan remaja beserta barang bukti,” ungkap Kapolsek Sukoharjo, AKP Riyadi, dengan nada tegas.
Lima dari sembilan remaja yang diamankan masih duduk di bangku SMP, satu pelajar SMA, dan tiga lainnya putus sekolah. Ironisnya, mereka telah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi kekerasan yang dapat merenggut nyawa.
“Puluhan remaja lainnya berhasil melarikan diri saat kami datang. Kami akan terus melakukan pengejaran dan mendalami motif dari aksi tawuran ini,” tambah AKP Riyadi.
Kapolsek mengimbau kepada para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama di malam hari. Ia juga mengingatkan bahwa pelaku yang membawa senjata tajam dapat dijerat dengan hukuman yang berat.
“Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Kami akan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas AKP Riyadi.***