PANTAU CRIME – Polres Lampung Selatan menggelar rapat koordinasi dengan pengelola pantai, dinas terkait, dan perwakilan sekolah untuk meningkatkan keamanan wisata pantai menjelang libur Lebaran. Fokus utama rapat ini adalah mengantisipasi bahaya rip current, arus laut kuat yang kerap menjadi penyebab kecelakaan fatal bagi wisatawan.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama. Dengan tingginya jumlah pengunjung dari berbagai daerah seperti Palembang, Banten, Jambi, dan Jakarta, langkah pencegahan harus diperketat.
“Kami tidak ingin kejadian seperti di Pantai Drini, Gunungkidul, yang menewaskan tiga pelajar akibat rip current, terjadi di wilayah kami. Oleh karena itu, kami menyiapkan strategi mitigasi untuk meminimalkan risiko kecelakaan,” ujarnya.
Sejumlah langkah strategis disiapkan guna meningkatkan keselamatan wisata pantai, di antaranya:
✅ Pembangunan menara pantau untuk memperkuat pengawasan petugas.
✅ Pemasangan rambu-rambu peringatan di titik rawan rip current.
✅ Penyediaan alat keselamatan seperti pelampung dan perahu karet.
✅ Koordinasi dengan Basarnas dan Dinas Pariwisata untuk kesiapan tim penyelamat.
✅ Sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar tentang bahaya arus laut serta langkah keselamatan wisata bahari.
Kapolres juga menegaskan bahwa pengelola pantai yang tidak memenuhi standar keamanan akan ditindak jika terjadi insiden yang mengakibatkan korban jiwa.
“Kami akan melakukan supervisi ke seluruh objek wisata pantai dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan semua prosedur keamanan telah diterapkan. Kami ingin wisatawan bisa menikmati liburan dengan aman dan nyaman,” tegasnya.
Rip current merupakan arus balik kuat yang bisa mencapai kecepatan lebih dari 2 meter per detik. Tanpa pemahaman yang baik, wisatawan bisa terseret ke tengah laut dalam hitungan detik. Oleh karena itu, selain kesiapan petugas, kesadaran wisatawan untuk memahami risiko dan mematuhi aturan keselamatan menjadi faktor utama dalam pencegahan kecelakaan laut.***